Cuci Tangan, Cegah Transmisi Kuman


MEMUTUS penyebaran kuman masih menjadi tantangan utama masalah kesehatan global dan Indonesia. Salah satu cara sederhana untuk memutus penyebaran atau transmisi kuman ini adalah dengan mencuci tangan.

Perubahan yang terjadi dalam populasi penduduk dunia memengaruhi kekuatan pertahanan tubuh manusia maupun resistensi dari kuman. Morbilitas penduduk yang terus meningkat telah mengakibatkan kuman lebih cepat menyebar sehingga sulit untuk mencegah epidemik, terutama yang berhubungan dengan strain pathogen (kuman) baru seperti SARS dan H1N1.

Munculnya beragam variasi baru kuman ini merupakan cermin dampak gabungan dari perubahan cepat demografi, lingkungan, sosial, dan lain-lainnya dalam gaya hidup masyarakat, termasuk juga perubahan iklim yang ekstrem. Selama ini penyebaran kuman telah menyebabkan berbagai penyakit infeksi menular, seperti diare, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dan cacingan. WHO mencatat setiap tahun 1,8 juta anak di bawah usia lima tahun kehilangan jiwa akibat diare.

Evolusi kuman yang disertai penyebaran kuman yang lebih cepat harus dihadapi dengan pengembangan teknologi baru yang lebih efektif. Oleh karena itu, menjaga kebersihan melalui langkah sederhana, seperti cuci tangan pakai sabun (CTPS) secara teratur adalah pertahanan awal untuk mencegah penyebaran dan perkembangan kuman yang menyebabkan berbagai macam penyakit ini. Hasil riset menunjukkan CTPS dapat mencegah tingkat kejadian diare antara 30% hingga 50% dan ISPA antara 21% hingga 45 %.

Kepala Divisi Mikrobiologi Universitas Hasanuddin Makassar Prof Muh Nasrum MMD PhD dalam paparan hasil penelitiannya menyebutkan, kebersihan tangan perlu diperhatikan. Tidak hanya untuk masyarakat awam,juga untuk petugas medis di rumah sakit. “Salah satu cara untuk mencegah penyebaran atau transmisi mikroorganisme seperti kuman ini adalah dengan cara cuci tangan,” kata Prof Muh Nasrum saat berbicara di Simposium Ilmiah dan Muktamar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ke-28 di Makassar, 21 November lalu.

Nasrum menyarankan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di masyarakat sebaiknya dilakukan di lima saat penting, yakni mandi menggunakan sabun,cuci tangan pakai sabun (CTPS) sebelum makan pagi, siang, malam, dan CTPS setelah dari toilet. Dalam hal ini, kaum ibu berperan sangat penting. Ibu harus peduli dan aktif dalam upaya melawan kuman ini. Studi National Institutes of Health and the National Science Foundantion menunjukkan tangan wanita lebih banyak memiliki variasi bakteri atau kuman di tangan mereka dibandingkan pria.

Adapun setiap orang memiliki tipe bakteri yang di luar dugaan peneliti. Sementara petugas medis pun terdapat lima saat penting ketika mereka harus memastikan tangannya selalu steril dari kuman, yaitu sebelum kontak dengan pasien, sebelum mensterilkan infeksi, setelah memberikan cairan tubuh setelah kontak dengan pasien, dan setelah kontak dengan lingkungan sekitar atau alat-alat yang berkaitan dengan pasien.

Categories:

Leave a Reply

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner